Menurut kantor berita Reuters, Suu Kyi kemungkinan ikut serta pada pemilu sela (by-election). Kepastian itu diumumkan hari ini oleh juru bicara Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), Nya Win. Suu Kyi akan bersaing memperebutkan kursi parlemen mewakili suatu distrik di pinggir Kota Yangon, yang merupakan tempat kelahirannya.
Stasiun televisi Al Jazeera mengungkapkan, NLD sempat memboikot pemilu Myanmar tahun lalu. Itu merupakan pemilu demokratis pertama bagi Myanmar dalam 20 tahun terakhir setelah junta militer bersedia memberi tampuk pemerintahan kepada pihak sipil.
Kali ini, NLD mengirim kadernya ke Pemilu setelah suasana Myanmar mulai kondusif terhadap reformasi pasca berakhirnya pemerintahan junta militer.
Suu Kyi diyakini memperoleh banyak dukungan, namun ternyata ada juga suara sumbang bermunculan. Ada beberapa pihak yang mengkritik Peraih Nobel Perdamaian ini karena dianggap berkompromi dengan pemerintahan yang masih memiliki pengaruh dari junta militer.
"Saya sendiri sebenarnya kurang setuju NLD memasukkan wakilnya dalam parlemen, namun Suu Kyi sendiri yang mengambil inisiatif. Dia menerima kalau perubahan tak mungkin terjadi tanpa adanya kerjasama dengan militer," kata Win Tin, mantan tahanan politik yang cukup lama dipenjara.
Bagaimanapun juga, keikutsertaan Suu Kyi dinilai akan membawa perubahan yang signifikan setelah Myanmar dikuasai junta militer selama setengah abad.
(Sumber : http://dunia.vivanews.com/)
Sebagai sesama blogger marilah kita saling menghormati dan menghargai privasi seorang blogger. Cantumkan sumber link jika anda ingin mengcopy paste sebuah artikel dari web/blog lain. Jika anda merasa artikel dari saya bermanfaat silahkan berkunjung kembali dan follow
King Elementware�
Semoga bermanfaat ^_^
King Elementware�
Semoga bermanfaat ^_^