| Video dokumenter "Stop Kony 2012" yang berdurasi 29 menit menggambarkan kejahatan perang saudara di Uganda yang telah memakan korban anak-anak. Sejumlah anak diculik, bahkan diperkosa. Selama 1987-2002, pemimpin gerilyawan Uganda, Joseph Kony, dan pasukannya, Lord's Resistance Army (LRA), telah menculik 30 ribu anak-anak di Uganda untuk dijadikan tentara. Sebagian di antara mereka dilaporkan juga mengalami pelecehan seksual. "LRA aktif di Uganda selama hampir 20 tahun, mereka telah membunuh 1,7 juta orang dan menculik sedikitnya 30 ribu anak-anak," kata Fred Opolot, | juru bicara pemerintah Uganda seperti dilansir Telegraph, Sabtu 10 Maret 2012. Adalah Jason Russell yang memiliki ide awal untuk mengabarkan ke dunia ihwal kekejaman Kony. Bekerja sama dengan LSM Invisible Children yang berbasis di California, Amerika Serikat, dia beserta dua rekannya, Bobby Bailey dan Laren Poole, membuat video "Kony 2012" untuk mengungkap kejahatan pemimpin gerakan pemberontakan Uganda itu. Ketiga orang ini pernah berkunjung ke Uganda pada tahun 2003 lalu, saat mereka masih duduk di bangku kuliah. Video itu lantas mereka ungguh ke Youtube. Hasilnya luar biasa. Nama | dan kejahatan Kony--yang semula hanya dikenal di Uganda--kini menyebar ke seantero dunia. Pengadilan Kejahatan Internaional (ICC) di Den Haag, Belanda, pada tahun 2005 sebenarnya sudah mendakwa dia atas tuduhan penculikan masal, pelecehan seksual, pembunuhan, dan berbagai tuduhan kejahatan perang lainnya. Amerika di masa Presiden Barack Obama juga pernah berusaha menangkapnya. Pada 2011 lalu, Obama telah mengirim 100 tentara AS ke Afrika Tengah untuk membantu tentara Uganda memburu Kony. Akan tetapi, sampai saat ini tidak ada yang tahu di mana pemimpin pemberontak brutal itu berada. |
