Tuesday 10 November 2009

Hati hati mengkonsumsi mie

Salah satu jenis makanan yang sangat banyak digemari masyarakat, murid / mahasiswa terutama yang indekost adalah mi instan. Karena kepraktisannya, ketahanannya, dan kemudahan dalam penyajiannya mie instan sangat digemari bahkan di seluruh dunia, sekitar 43,7 triliun bungkus mi instan di konsumsi tiap tahunnya.

Jika dilihat dari kecukupan gizinya, mie instan sebenarnya belum bisa disebut sebagai makanan penuh (wholesome food) . Bahan dasar mi instan adalah terigu, mengandung sebagian besar karbohidrat, namun kandungan protein, vitamin dan mineralnya sangat sedikit.

Kandungan natrium yang tinggi juga menjadi kelemahan mie instan. Natrium ini berasal dari garam NaCl dan bahan pengembang mi. Yang menjadi bahan pengembang mi instan adalah natrium tripolifosfat sebanyak 1 % dari berat mi per bungkus.

Namun jika Anda ingin mengkonsumsi mie instan dan pemenuhan gizi tetap tercukupi dapat di tambahkan sayuran dan sumber protein lainnya, seperti wortel, tomat, sawi, kol, telur, daging, ikan, tahu maupun tempe.

Bagi penderita maag, hal ini tidak baik karena kandungan natrium yang tinggi dapat menetralkan asam lambung, sehingga lambung akan mensekresi asam lambung yang lebih banyak lagi untuk mencerna makanan. Keadaan asam lambung yang tinggi akan mengakibatkan iritasi dinding lambung sehingga menyebabkan rasa perih di ulu hati.

Bagi penderita hipertensi, kandungan natrium dapat meningkatkan tekanan darah karena ketidakseimbangan antara natrium dan kalium di dalam darah.