Tuesday 22 November 2011

Dubes AS: Biaya Upgrade F-16 Belum Dipastikan

VIVAnews - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Scot Marciel, menyatakan belum ada angka yang pasti mengenai besaran biaya yang harus ditanggung Indonesia untuk pemutakhiran 24 unit pesawat tempur bekas F-16 C/D Block 25, yang akan diberi secara cuma-cuma oleh AS. Waktu pengiriman pun belum bisa dipastikan, karena kedua pemerintah masih harus menyelesaikan proses birokratis.

"Saya bukan pakarnya [dalam rincian biaya ini]. Namun sepengetahuan saya, kami memberikan F-16 sebagai hibah dan Pemerintah Indonesia akan menanggung biaya pemutakhirannya. Biaya itu sangat tergantung pada bagaimana pesawat itu dimutakhirkan, jadi itulah sebabnya anda mendapat angka yang berbeda," kata Marciel kepada wartawan di Jakarta, 22 November 2011.

Menurut Marciel, bila pemutakhiran termasuk sistem komputer dan komponen lain, maka biayanya tergantung dari bagaimana itu dibuat. Sebelumnya, juru bicara Departemen Pertahanan AS (Pentagon) mengatakan untuk pemutakhiran (upgrade) dua lusin jet bekas itu butuh biaya sekitar US$750 juta, sekitar Rp6,7 triliun.

Menurut Pentagon, pesawat F-16 bekas akan dihibahkan ke Indonesia "tanpa biaya." Namun pemutakhiran mesin dan komponen pendukung F-16 itu "diperkirakan tidak akan lebih dari US$750 juta," kata juru bicara Pentagon, Kolonel Laut Leslie Hull-Ryde, seperti dikutip kantor berita Reuters, 21 November 2011.

Mengenai waktu pengiriman hibah F-16 itu, menurut Marciel, AS akan melakukannya secepat mungkin. "Namun masih ada beberapa proses birokratis yang harus dilalui kedua pemerintah. Jadi pengiriman pesawat-pesawat itu tergantung pada bagaimana tahap-tahap birokratis itu bisa diselesaikan," kata Marciel

Masih terlalu awal untuk dibicarakan waktu pengirimannya. "Tahun depan pun masih terlalu awal," kata Marciel.
Persetujuan Kongres
Sebelumnya, kantor Kepresidenan AS (Gedung Putih) mengungkapkan bahwa Pentagon dan Kementerian Pertahanan RI saat ini tengah mempersiapkan surat penawaran dan penerimaan Letter of Offer and Acceptance untuk regenerasi 24 unit pesawat F-16 Block 25 sembari menunggu pengesahan akhir dari Kongres AS, yang diharapkan selesai pada awal 2012.

"Pemerintah Ameria Serikat sedang berupaya untuk mulai mengirimkan pesawat tersebut pada Juli 2014, sesuai permintaan Pemerintah Indonesia," demikian pernyataan Gedung Putih pada 19 November 2011.

Indonesia saat ini memiliki sepuluh unit F-16 A/B Block 15. Bila mendapat hibah F 16 Block 25 yang telah dimutakhirkan, Indonesia akan menambah kapasitas pertahanan udaranya tanpa harus mengorbankan anggaran pertahanan dan prioritas nasional lainnya, kata Gedung Putih.

(Sumber : vivanews.com)
Sebagai sesama blogger marilah kita saling menghormati dan menghargai privasi seorang blogger. Cantumkan sumber link jika anda ingin mengcopy paste sebuah artikel dari web/blog lain. Jika anda merasa artikel dari saya bermanfaat silahkan berkunjung kembali dan follow
King Elementware�
Semoga bermanfaat ^_^