Wednesday 18 January 2012

Keterbatasan Bandwidth Dipermasalahkan

Pilihan pemerintah mengembangkan industri kreatif untuk menunjang perekonomian Indonesia dipandang sudah tepat. Namun, pengembang softwaremenilai infrastruktur untuk memajukan industri kreatif belum memuaskan, terutama masalah keterbatasan bandwidth.

"Bandwidth kita masih kurang, belum murah. Padahal ini menjadi akses untuk perekonomian," ujar Indra Sosrodjojo, Director Software Andal, di Jakarta, Selasa, 17 Januari 2012.

Dengan dukungan bandwidth yang kencang, menurutnya, akan membangkitkan perekonomian secara berlipat. Ia mencontohkan, Cina yang perekonomiannya meningkat karena membangun jalanan sebagai akses.
Meski hal itu dipandang menguras biaya yang besar, tapi akan menjadi pintu masuk untuk berkembangnya perekonomian di Cina. "Kalau di IT, jalanan infrastruktur IT yaitu bandwidth," jelasnya.
Kondisi bandwidth yang belum memuaskan, lanjutnya, juga menjadi salah satu penyebab distribusi industri kreatif hanya berpusat di kota-kota besar saja.

Selain soal infrastruktur, ia juga memandang penting pembinaan start up lokal. Meski menurutnya, produk start up lokal tidak begitu mengecewakan, para pengembang start upperlu mendapatkan mentoring industri IT.
"Para start up perlu juga membaca perkembangan bisnis ini," jelasnya.

Para pengembang start up menurutnya terlalu mengikuti tren software di tataran internasional tanpa melihat pasar lokal. Ditambah lagi, pengembang start up belum menguasai target pasar dan model bisnis. "Belum berpikir yang lebih, untuk bisnis, hanya berpikir dapat duit saja," ucapnya.
Sebagai sesama blogger marilah kita saling menghormati dan menghargai privasi seorang blogger. Cantumkan sumber link jika anda ingin mengcopy paste sebuah artikel dari web/blog lain. Jika anda merasa artikel dari saya bermanfaat silahkan berkunjung kembali dan follow
King Elementware�
Semoga bermanfaat ^_^