Thursday 29 December 2011

Mengheningkan Cipta Akhiri Prosesi Duka Korut

Masa berkabung secara resmi atas kematian Kim Jong-il segera berakhir di Korea Utara. Setelah melakukan serangkaian upacara pemakaman di ibukota Korea Utara, Pyongyang, Korea Utara akan menjalani masa hening sebagai penghormatan terakhir.

Seperti dikutip dari BBC, peringatan upacara kematian Kim Jong-il akan diakhiri dengan mengheningkan cipta selama tiga menit. Setelah itu, kereta-kereta dan kapal-kapal akan membunyikan peluitnya sebagai tanda penghormatan.

Dalam upacara kematian kemarin, Kim Jong-un yang menggantikan ayahnya sebagai pemimpin Korea Utara, terlihat menangis saat berjalan mendampingi iring-iringan jenazah Kim Jong-il. Sementara itu, sejumlah tentara terlihat berjalan mendampingi dengan kepala tegak saat iringan jenazah berlangsung di pusat kota.

Rakyat Korea Utara pun terlihat menangis dan meratap di jalanan Pyongyang yang dipenuhi salju, yang menjadikan suasana duka semakin terasa. 

"Melihat putihnya salju ini membuat saya teringat kerja keras Jenderal (Kim Jong-Il). Dan ini yang membuat air mata saya menetes," kata Seo Ju-rim, salah seorang prajurit perempuan, seperti dikutip dari BBC.

Dalam iringan upacara pemakaman, Kim Jong-un tampak didampingi pamannya, Chang Song-taek. Kelak, Chang Song-taek juga diprediksi akan menjadi tokoh penting yang mendampingi Kim Jong-un dalam melanjutkan tongkat kekuasaan ayahnya.

Kabarnya tidak ada delegasi asing yang menghadiri upacara pemakaman. Namun, sejumlah kantor lembaga PBB tetap mengibarkan bendera setengah tiang.

Juru Bicara Markas Besar PBB di New York mengatakan, tanda duka ini bukan atas permintaan delegasi Korea Utara di PBB, melainkan merupakan standar protokol resmi saat pemakaman Kepala Negara berlangsung.

sumber